Selain
terkenal sebagai kota hujan karena curah hujannya yang cukup tinggi, Bogor juga
memiliki sejarah panjang perabadan yang dimulai sejak abad IV Masehi. Namun
demikian, Sejarah Bogor juga sangat berkaitan erat dengan Kerajaan Pajajaran,
karena literatur sejarah menyebutkan bahwa Bogor pada masa lalu menjadi pusat
pemerintahan Kerajaan besar yang menguasai tanah pasundan sekitar abad 13-15 M.
Kota Bogor adalah nama sebuah kota besar yang ada di Provinsi Jawa Barat. Kota
ini terletak 59 km dari selatan Jakarta. Kota Bogor berada di tengah-tengah
Kabupaten Bogor dan terdiri dari enam kecamatan. Perkembangan Kota Bogor bisa
dibilang sangat cepat.
Dulu kota ini memiliki luas 21,56 km², tapi kini sudah
berkembang menjadi 118,50 km² dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa
pada tahun 2014. Bogor juga terkenal dengan julukan kota hujan atau rain city,
itu karena curah hujannya yang terbilang cukup tinggi dibandingkan kota-kota
lain yang ada di Jawa Barat atau Indonesia pada umumnya. Bogor berada di
ketinggian 190 - 300 mdpl dengan udara yang relatif lebih sejuk dan suhu
rata-rata tiap bulannya 26 °C dengan kelembaban udara mencapai 70%. Suhu
terendah di Bogor adalah 21 °C yang sering berlangsung pada bulan Desember
hingga Januari. Dengan kondisi iklim dan suhu yang sejuk itu, maka tak heran
kalau pada zaman dahulu Bogor menjadi lokasi favorit Gubernur Jenderal Hindia
Belanda pertama untuk mengasingkan diri dari kesibukannya di Batavia.
Di masa
kolonial, sejarah Bogor berjuluk Buitenzorg yang artinya tanpa kecemasan. Di
sini pula pejabat tertinggi di pemerintahan Hindia Belanda, Baron van Imhoff
mendirikan istana peristirahatan pada tahun 1744 yang disebut Sans Souci, dan
kelak dikenal sebagai Buitenzorg Pallais atau Istana Bogor kini. Sejarah hari
jadi Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena bertepatan dengan
hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai Raja yang memerintah di Kerajaan Sunda
Pajajaran pada 3 Juni 1482 seperti disebutkan dalam prasasti Batutulis. Prasasti Batutulis tempo dulu
Sejak masa penjajahan, Bogor menjadi kawasan yang dikhususkan untuk pendidikan,
termasuk pertanian dan peternakan. Di kota yang dulu bernama Buitenzorg ini
berdiri beberapa gedung-gedung penelitian yang dikembangkan untuk mendukung
perekonomian pemerintah Kerajaan Belanda. Beragam instansi dan balai riset
botani dan biologi sudah berdiri sejak abad ke-19,salah satu di antaranya sudah
berkembang menjadi Institut Pertanian Bogor.
Selain terkenal sebagai
kota hujan karena curah hujannya yang cukup tinggi, Bogor juga memiliki
sejarah panjang perabadan yang dimulai sejak abad IV Masehi. Namun
demikian, Sejarah Bogor juga sangat berkaitan erat dengan Kerajaan
Pajajaran, karena literatur sejarah menyebutkan bahwa Bogor pada masa
lalu menjadi pusat pemerintahan Kerajaan besar yang menguasai tanah
pasundan sekitar abad 13-15 M.
Kota Bogor adalah nama sebuah kota besar yang ada di Provinsi Jawa
Barat. Kota ini terletak 59 km dari selatan Jakarta. Kota Bogor berada
di tengah-tengah Kabupaten Bogor dan terdiri dari enam kecamatan.
Perkembangan Kota Bogor bisa dibilang sangat cepat. Dulu kota ini
memiliki luas 21,56 km², tapi kini sudah berkembang menjadi 118,50 km²
dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa pada tahun 2014.
Bogor juga terkenal dengan julukan kota hujan atau rain city, itu karena
curah hujannya yang terbilang cukup tinggi dibandingkan kota-kota lain
yang ada di Jawa Barat atau Indonesia pada umumnya.
Bogor berada di ketinggian 190 - 300 mdpl dengan udara yang relatif
lebih sejuk dan suhu rata-rata tiap bulannya 26 °C dengan kelembaban
udara mencapai 70%. Suhu terendah di Bogor adalah 21 °C yang sering
berlangsung pada bulan Desember hingga Januari. Dengan kondisi iklim dan
suhu yang sejuk itu, maka tak heran kalau pada zaman dahulu Bogor
menjadi lokasi favorit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pertama untuk
mengasingkan diri dari kesibukannya di Batavia.
Di masa kolonial, sejarah Bogor berjuluk Buitenzorg yang artinya tanpa
kecemasan. Di sini pula pejabat tertinggi di pemerintahan Hindia
Belanda, Baron van Imhoff mendirikan istana peristirahatan pada tahun
1744 yang disebut Sans Souci, dan kelak dikenal sebagai Buitenzorg
Pallais atau Istana Bogor kini.
Sejarah hari jadi Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena
bertepatan dengan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai Raja yang
memerintah di Kerajaan Sunda Pajajaran pada 3 Juni 1482 seperti
disebutkan dalam prasasti Batutulis.
13245383_1052814911473354_327549741653142072_n
Prasasti Batutulis tempo dulu
Sejak masa penjajahan, Bogor menjadi kawasan yang dikhususkan untuk
pendidikan, termasuk pertanian dan peternakan. Di kota yang dulu bernama
Buitenzorg ini berdiri beberapa gedung-gedung penelitian yang
dikembangkan untuk mendukung perekonomian pemerintah Kerajaan Belanda.
Beragam instansi dan balai riset botani dan biologi sudah berdiri sejak
abad ke-19,salah satu di antaranya sudah berkembang menjadi Institut
Pertanian Bogor.
Sumber : https://www.sejarahbogor.com/2019/10/sejarah-bogor-dan-lambang-kota-bogor.html
Sumber : https://www.sejarahbogor.com/2019/10/sejarah-bogor-dan-lambang-kota-bogor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar