.quickedit { display:none; }

Selasa, 17 Januari 2012

10 Penyakit Guru yang Harus Disembuhkan


Baru-baru ini banyak penyakit baru yang bermunculan. Penyakit tersebut tidak hanya muncul di bidang Kesehatan saja tetapi di bidang Pendidikan juga mulai bermunculan, seperti halnya yang dialami oleh Guru saat ini. Untuk itu, marilah kita bersama-sama memberantas penyakit ini, agar kualitas Pendidikan di Indonesia bisa meningkat.
10 Penyakit Guru yang harus disembuhkan antara lain :
  1. Tipus : Tidak Punya Selera
  2. Mual : Mutu Amat Lemah
  3. Kudis : Kurang Disiplin
  4. Asma : Asal Masuk Kelas
  5. Kusta : Kurang Strategi
  6. TBC : Tidak Banyak cara
  7. Kram : Kurang Terampil Mengajar
  8. Asam Urat : Asal Susun Materi
  9. Lesu : Lemah sumber Belajar
  10. WTS : Wawasan Tidak Luas
written by fajarss

Senin, 16 Januari 2012

Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif di Kelas

Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif di Kelas

Pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pembelajaran aktif telah diyakini oleh sebagian besar para teoritisi, praktisi dan pemegang kebijakan di hampir seluruh belahan muka bumi ini sebagai sebuah konsep pembelajaran yang memberikan harapan bagi tercapainya mutu pembelajaran. Berpegang  pada gagasan yang disampaikan oleh  Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah ciri-ciri atau indikator terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas:
Pembelajaran Aktif di kelas
  1. Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain.
  2. Kegiatan belajar menarik minat peserta didik.
  3. Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik.
  4. Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
  5. Mendorong peserta didik berpikir secara aktif dan kreatif.
  6. Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman.
  7. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya.
  8. Mendorong peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan).
  9. Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
  10. Mendorong peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan.
  11. Menciptakan suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.
  12. Mendorong peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri), pasangan, kelompok, dan / atau seluruh kelas.
  13. Mendorong peserta didik bekerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial.
  14. Kegiatan belajar banyak melibatkan berbagai indera.
  15. Menggunakan alat, bahan, atau sarana bila dituntut oleh kegiatan belajar.
  16. Melibatkan kegiatan melakukan, seperti melakukan observasi, percobaan, penyelidikan, permainan peran, permainan (game).
  17. Mendorong peserta didik melalui penghargaan, pujian, pemberian semangat.
  18. Hasil kerja (karya) peserta didik dipajangkan.
  19. Menerapkan teknik bertanya guna mendorong peserta didik berpikir dan melakukan kegiatan.
  20. Mendorong peserta didik mencari informasi, data, dan mencari jawaban atas pertanyaan.
  21. Mendorong peserta didik menemukan sendiri.
  22. Peserta didik pada umumnya berani bertanya secara kritis.
Untuk dapat memenuhi seluruh ciri (indikator) di atas tentu bukan hal yang mudah, khususnya bagi kawan-kawan yang sudah tertiasa dengan pola  pembelajaran pasif. Oleh karena itu,  mari  kita mencoba memenuhi dan mempraktikannya di kelas, mulai dari  hal yang paling mungkin untuk dilaksanakan.
==========
Sumber: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010.  Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif; Buku I Bahan Pelatihan  Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

TIPS UNTUK GURU

Tips menjadi guru yang disukai siswa 
 
Siapa yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa. Semua guru sepertinya mengharapkan ini. Tapi tahukah anda bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang layak disukai siswa? jika disukai siswa menjadi tujuan kita sebagai guru tidak ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang siswa mau dan inginkan, bahkan bila yang diinginkan sudah keluar jalur kegiatan belajar dan mengajar.
Menjadi guru yang disukai bukan perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah caranya.
  1. Tidak terlalu banyak melaksanakan metode ceramah
  2. Memberikan contoh kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri siswa anda di kelas.
  3. Jika marah atau kecewa pada siswa, berbicara lah pada mereka dan bukan berteriak.
  4. berbagi senyum tulus pada semua siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
  5. Memotivasi siswa dengan cara memotivasi dan bukan menyindir.
  6. Menggunakan humor pada tempat dan saat yang tepat.
  7. Mudah diajak berteman oleh siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi anda dikemudian hari.
  8. Penyabar dan menganggap semua siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu.

URAIAN TUGAS POKOK

URAIAN TUGAS POKOK

I. Kepala Sekolah
  1. Merencanakan program kerja sekolah.
  2. Mengatur administrasi sekolah.
  3. Menyusun RAPBS, RIPS dan mengkoordinir pelaksanaannya.
  4. Mengatur kegiatan PBM, Ebtanas, dan Uji Kompetensi.
  5. Membina disiplin siswa personal, merencanakan pengembangan profesi dan karier staf.
  6. Membina Unit Produksi, Kopsis dan Perpustakaan.
  7. Merencanakan, mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan sekolah.
II. Sekretaris
  1. Mengumpulkan, menata dan mengarsip laporan kegiatan dari program keahlian masing-masing.
  2. Menyiapkan data yang diperlukan untuk kelancaran program.
  3. Sebagai notulis pelaksanaan rapat yang diselenggarakan jurusan.
III. Bendahara
  1. Mengelola masalah keuangan baik uang masuk maupun keluar.
  2. Membuat laporan petanggungjawaban keuangan kepada ketua program keahlian.
IV. Wali Kelas
  1. Pengelola kelas.
  2. Menyelenggarakan administrasi sekolah.
  3. Denah tempat duduk siswa.
  4. Papan absent siswa.
  5. Daftar pelajaran kelas.
  6. Daftar piket.
  7. Buku absensi siswa.
  8. Buku kegiatan belajar mengajar.
  9. Tata tertib kelas.
  10. Pengisian daftar nilai siswa.
  11. Pembuatan catatan khusus tentang siswa dan mengatasi permasalahan siswa.
  12. Pencatatan mutasi siwa.
  13. Pengisisan buku laporan pendidikan (rapor).
  14. Membagi buku laportan pendidikan (rapor).
  15. Membantu kelancaran pembayaran SPP.
V. Guru
  1. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
  2. Membuat program pengajaran tahunan.
  3. Membuat satuan pengajaran.
  4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
  5. Mengadakan pengambangan setiap bidang studi.
  6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
  7. Membuat dan meyusun lembaran kerja / job sheet.
  8. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.
  9. Menjaga kebersihan ruang praktek, pengembalian alat pinjaman, memelihara dan menjaga keamanan sarana praktek.
VI. BP
  1. Menyusun program Bimbingan dan Konseling.
  2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengawasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
  3. Analisa pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
  4. Laporan pelaksanaan tindak lanjut Bimbingan dan Konseling dan bimbingan karier.
  5. Bimbingan yang diberikan kepada siswa dalam usaha memupuk dan mengembangkan profesi tamatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  6. . Meningkatkan bimbingan / layanan yang pernah diberikan oleh guru mata pelajaran kejuruan, dalam membentuk sikap dan pengembangan keahlian profesi lapangan kerja.
  7. Menyusun analisa hasil pelaksanaan bimbingan karier secara berkala.
  8. Membuat laporan secara berkala tindak lanjut bimbingan karier.
  9. Membuat data statistik.



Rabu, 11 Januari 2012


KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH


  1. DALAM MELAKSANAKAN TUGAS, SENANTIASA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, SERTA MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
  2. MERASA BANGGA MENGEMBAN TUGAS SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH
  3. MEMILIKI PENGABDIAN YANG TINGGI DALAM MENEKUNI TUGAS SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH
  4. BEKERJA DENGAN PENUH RASA TANGGUNG JAWAB DALAM TUGASNYA SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH
  5. MENJAGA CITRA DAN NAMA BAIK SELAKU PEMBINA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH
  6. MEMILIKI DISIPLIN YANG TINGGI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PROFESI SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH
  7. MAMPU MENAMPILKAN KEBERADAANNYA SEBAGAI APARAT DAN TOKOH YANG DITELADANI
  8. SIGAP DAN TERAMPIL UNTUK MENAGGAPI DAN MEMBANTU MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI APARAT BINAANNYA
  9. MEMILIKI RASA KESETIAKAWANAN SOSIAL YANG TINGGI, BAIK TERHADAP APARAT BINAAN MAUPUN TERHADAP SESAMA PENGAWAS SEKOLAH

Selasa, 10 Januari 2012

 GURU OH GURU
Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.Mereka harus (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping itu, mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen). Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. (2) Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.