.quickedit { display:none; }

Rabu, 11 Juli 2012

Tip’s Untuk Guru


5 Don’t
1. Tidak Merasa Paling Pintar
2. Tidak Ingin Dipuji
3. Tidak Merasa Berkuasa
4. Tidak Sering Menghukum
5. Tidak Sering Menghujat Siswa

5 Do
  1. Katakan pada siswa bahwa anda pintar, cerdas, kreatif; sekalipun murid itu nakal atau jarang masuk sekolah, mudah-mudahan dengan kata itu kita bisa memotivasi dia.
  2. Puji murid anda setiap telah mengerjakan tugas, hal ini akan mendatangkan pujian tersendiri dari siswa untuk anda.
  3. Pastikan Penguasa kelas adalah siswa/murid, berikan kekuasaan mereka untuk berkreasi dan jangan terlalu mengintimidasi siswa.
  4. Pastikan anda sering membaca buku (bukan koran) di ruang guruatau dikantin, sebagai bentuk tauladan pada siswanya
  5. Berikan setiap saat senyuman, sapaan jangan merasa kita paling dewasa lantas kita menunggu sapaan    awal dari siswa, pastikan anda yang pertama, agar mereka pun mencontoh pada anda. Itu sekedar tips, karena menurut realitas yang ada, banyak guru nampak seperti penguasa, ini itu apa maunya harus dipenuhi, inginnya disanjung dan dipuji sementara kualitas mengajar tidak sebaik Guru Profesional, baca bukupun jarang, banyak hal yang tidak patut dicontoh oleh siswanya. Pantas saja Guru Egois seperti ini banyak siswa tidak betah bersamanya, dan tidak rileks belajar dengan guru tipe egois seperti ini.

Antara Bohong dan Jujur

Antara Bohong dan Jujur

Selaku pendidik selalu dikedepankan positif thingking, manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, Allah SWT yang menentukan. Sehingga bukanlah kriteria hasil yang menjadi target utama, akan tetapi usaha yang lebih diperhatikan. Apakah guru sudah berusaha semaksimal mungkin? Jadilah GURU YANG BAIK atau TIDAK SAMA SEKALI.. Apakah guru sudah mendidik siswa-siswanya? Tahukah kesulitan yang dihadapi siswa-siswanya? Mampukah menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa-siswanya?  Semua usaha tersebut tanpa adanya suatu do’a tidak akan banyak berarti, inilah spiritual quotien sangat diperlukan.

Kesiapan menerima kegagalan atau kekalahan…
Kebanyakan orang tidak siap menghadapi kegagalan atau kekalahan. Apakah seorang guru mampu mendidik siswanya menghadapi segala kemungkinan baik menang maupun kalah? Apakah guru mampu mendidik siswanya agar selalu dapat mengambil pelajaran dalam suatu kegagalan? Apakah guru mampu mendidik bahwa kegagalan bukan datangnya hari kiamat?
Banyak tokoh-tokoh besar awalnya pernah mengalami kegagalan dan keterpurukan. ..
Ujian Nasional bukanlah sesuatu yang menjadi momok dan mengakibatkan berakhirnya dunia berputar. Namun tidak adanya nilai usaha itulah menjadikan dunia ini tidak berputar, apalagi usaha yang tidak diawali dan dilandasi dengan Keyakinan kepada Allah SWT.
(http://man6-jkt.sch.id)

Senin, 02 Juli 2012

KEHADIRAN SISWA

PERSYARATAN MINIMAL KEHADIRAN PESERTA DIDIK


Memiliki prosentase kehadiran selama 2 (dua) semester minimal 75 % dari hari efektif sekolah,kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

  1. Kehadiran peserta didik minimal 85% dari total jam tatap muka pada setiap pembelajaran.
  2. Setiap peserta didik wajib hadir pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas atau di luar kelas, baik teori maupun praktik.
  3. Peserta didik yang kehadirannya kurang dari 85% untuk setiap pembelajaran wajib mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru pengampu mata pelajaran.
  4. Peserta didik yang kehadirannya kurang dari 85% dan telah mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru yang bersangkutan, dapat diikutsertakan dalam proses penilaian.
  5. Kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal 75% dari tatap muka.